Bimbingan dan konseling
Fungsi pelayanan konseling
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pelayanan
bimbingan dan konseling semakin populer dikenal oleh masyarakat, khususnya di
sekolah. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari program bimbingan dan
konseling di sekolah. Para siswa yang berbakat memerlukan bimbingan untuk
menemukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga akan menjadi
pribadi yang unggul, secara akademis dan akhlak. Ada juga sebagian siswa yang
membutuhkan konseling karena banyak menghadapi problema yang dapat mengganggu
eksistensi dan proses dalam belajar.
Pelanggaran
terhadap peraturan sekolah juga memerlukan konseling agar sikap pelanggaran
terhadap peraturan dapat dikurangi, sehingga akan terbentuknya kedisiplinan
siswa yang tinggi. Tawuran antar pelajar, pemakaian obat-obatan terlarang,
video porno, seharusnya juga menjadi perhatian yang besar dari tenaga BK di
sekolahan. Ada banyak sekali fungsi bimbingan dan konseling di sekolah, fungsi
satu berkaitan erat dengan fungsi yang lainnya. Seseorang
yang sudah bekerja pun membutuhkan fungsi BK untuk lebih mengembangkan segala
potensinya dalam bekerja, dan pengembangan karirnya sesuai dengan harapan yang
diinginkan. Dengan melalui
proses konseling, klien akan dapat menghadapi dan menyelesaikan segala macam
masalah yang dapat menghancurkan karir/pekerjaan.
Pengembangan
bakat, minat dan hobi dapat diketahui dengan mengadakan tes, baik dalam bentuk
tes verbal (kata-kata) dan dalam bentuk tes gambar. Dalam fungsi bimbingan dan
konseling juga membantu pemilihan yang tepat terhadap jurusan yang akan diambil
oleh peserta didik. Adapun masalah yang akan dibahas disini tentang fungsi
bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut : Fungsi pencegahan (preventif),
Fungsi pemahaman, Fungsi pengentasan, Fungsi pemeliharaan dan pengembangan,
Fungsi penyaluran, Fungsi penyesuaian, Fungsi adaptasi, Fungsi perbaikan,
Fungsi fasilitasi, Fungsi
Penyembuhan dan Fungsi Advokasi,
2.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Pelayanan Konseling?
2.
Apa saja Fungsi-fungsi yang terdapat dalam Pelayanan
Konseling?
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pelayanan Konseling
Layanan konseling adalah suatu pelayanan yang
diberikan kepada
individu, yang mana pelaksanaan layanan konseling ini harus prosfesional,
oleh karena itu konselor harus mempunyai latar belakang pendidikan yang
memadai dan terlebih, sehingga dalam pelaksanaan melaksanakan pelayanan
benar-benar profesional. Semua ini untuk menghindari terjadinya layanan yang tidak tepat, dan apabila konselor menemukan permasalahan yang mana diluar bidangnya maka seorang konselor hendaknya mengalihkan tangan kasus kepada yang lebih berwenang, hal ini sudah dijelaskan pada asas-asas bimbingan dan
konseling[1].
individu, yang mana pelaksanaan layanan konseling ini harus prosfesional,
oleh karena itu konselor harus mempunyai latar belakang pendidikan yang
memadai dan terlebih, sehingga dalam pelaksanaan melaksanakan pelayanan
benar-benar profesional. Semua ini untuk menghindari terjadinya layanan yang tidak tepat, dan apabila konselor menemukan permasalahan yang mana diluar bidangnya maka seorang konselor hendaknya mengalihkan tangan kasus kepada yang lebih berwenang, hal ini sudah dijelaskan pada asas-asas bimbingan dan
konseling[1].
Arti atau manfaat layanan konseling hendaknya
dapat dirasakan oleh
individu ketika masih dibimbing maupun diluar setelah mendapat bimbingan,
sehingga keharmonisan konselor dan individu dapat terjaga dan konselor
hanyalah membantu individu dalam memecahkan masalahnya yang membuat
keputusan tetap individu itu sendiri. Layanan konseling adalah suatu layanan bantuan yang diberikan kepada individu, guna yang mana digunakan dalam menyelesaikan permasalahan‑permasalahan individu tentunya dengan tujuh ragam layanan konseling[2].
individu ketika masih dibimbing maupun diluar setelah mendapat bimbingan,
sehingga keharmonisan konselor dan individu dapat terjaga dan konselor
hanyalah membantu individu dalam memecahkan masalahnya yang membuat
keputusan tetap individu itu sendiri. Layanan konseling adalah suatu layanan bantuan yang diberikan kepada individu, guna yang mana digunakan dalam menyelesaikan permasalahan‑permasalahan individu tentunya dengan tujuh ragam layanan konseling[2].
Jadi layanan konseling dapat diartikan sebagai layanan dan
konseling yang
mana bertujuan membantu individu untuk mengembangkan tingkah laku yang
efektif sehingga mampu meningkatkan ketrampilan-ketrampilan, bakat dan
minat yang ada dalam diri individu. Perlu diketahui, layanan konseling ini
disajikan secara sistematis bagi seluruh siswa.
mana bertujuan membantu individu untuk mengembangkan tingkah laku yang
efektif sehingga mampu meningkatkan ketrampilan-ketrampilan, bakat dan
minat yang ada dalam diri individu. Perlu diketahui, layanan konseling ini
disajikan secara sistematis bagi seluruh siswa.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa layanan konseling merupkan alat yang digunakan dalam
membantu mengubah individu atau kelompok yang mengalami penyimpangan perilaku
agar menjadi berperilaku yang baik.
B.
Fungsi-fungsi
yang terdapat di Pelayanan Konseling.
1.
Fungsi Pencegahan (Preventif)
Fungsi pencegahan adalah fungsi konseling yang menghasilkan kondisi bagi
tercegahnya atau terhindarnya konseli atau kelompok konseli dari berbagai
permasalahan yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu, menghambat atau
menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam kehidupan dalam
proses perkembangannya.[3]
Upaya
pencegahan yang dilakukan oleh konselor[4],
yaitu:
a.
Mendorong perbaikan lingkungan yang
akanberdampak negative terhadap individu yangbersangkutan.
b.
Mendorong perbaikan kondisi diri pribadi klien.
c.
Meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal
yang diperlukan dan mempengaruhi perkembangan serta kehidupannya.
d.
Mendorong individu untuk tidak melakukan
sesuatu yang akan memberikan resiko yang besar, dan melakukan sesuatuyang akan
memberikan manfaat.
e.
Menggalang dukungan kelompk terhadap individu
yang bersangkutan.
Secara operasional konselor perlu menampilkan kegiatan dalam rangka
pelaksanaan fungsi pencegahan. Kegiatannya antara lain dapat berupa program-program nyata. Secara garis besar program-program tersebut
dikembangkan, disusun dan diselenggarakan melalui tahap-tahap[5]:
1. Identifiksasi permasalahan
yang mungkin timbul
2. Mengidentifikasi dan
menganalisis sumber-sumber penyebab timbulnya masalah-masalah
3. Mengidentifikasi
pihak-pihak yang dapat membantu pencegahan masalah tersebut
4. Menyusun rencana program
pencegahan
5. Pelaksanaan dan monitoring
6. Evaluasi dan laporan
Fungsi
pencegahan dalam pelaksanaannya bagi konselor merupakan bagian dari tugas kewajibannya
yang amat penting. Dalam dunia kesehatan mental “pencegahan” didefinisikan
sebagai upaya mempengaruhi dengan cara yang positif dan bijaksana, lingkungan
yang dapat menimbulkan kesulitan atau kerugian itu benar-benar terjadi
Lingkungan merupakan hal yang penting, karena lingkungan yang baik akan
memberikan pengaruh positif terhadap individu.
Lingkungan yang
mendukung harus dipelihara dan dikembangkan. Sedangkan lingkungan yang
sekiranya dapat menimbulkan pengaruh yang negatif harus diubah, sehingga hal
yang diperkirakan tidak dapat menjadi kenyataan. Ruang kelas yang gelap dan
kotor, pekarangan sekolah yang sempit, sarana belajar yang kurang memadai,
hubungan guru murid yang kurang serasi, semuanya akan menimbulkan
kerugian-kerugian bagi siswa itu sendiri. Pencegahan di sini juga bisa berarti
menahan atau menghindarkan dari bahaya yang akan timbul dari sesuatu yang
bersifat negatif. Layanan
bimbingan bisa berfungsi pencegahan, yang artinya merupakan usaha pencegahan
terhadap timbulnya masalah. Bentuk kegiatannya bisa berupa orientasi, bimbingan
karir, inventarisasi data. Bentuk orientasi yang biasa dilakukan adalah untuk
memberikan pencegahan terhadap sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya diadakan
orientasi tentang bahayanya narkoba, itu dimaksudkan dengan adanya pengetahuan
tentang berbagai jenis narkoba serta bahayanya bagi tubuh kita apabila
dikonsumsi, maka akan mencegah pemakaian narkoba di kalangan pelajar.
Dengan adanya pengarahan dari tenaga BK di sekolahan para siswa akan lebih
terarah dalam setiap tindakan, sehingga akan mencegah dari kerusakan dan bentuk
gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya fungsi pencegahan yang baik, maka
perkembangan potensi akan menjadi lebih baik. Peningkatan kemampuan khusus
individu diperlukan untuk memperkuat perkembangan dan kehidupannya. Ketrampilan
pemecahan masalah, ketrampilan belajar dengan berbagai aspeknya, ketrampilan
berkomunikasi dan hubungan sosial, pengaturan pemasukan pengeluaran uang
merupakan beberapa contoh kemampuan yang perlu ditingkatkan pada individu.
2.
Fungsi Pemahaman
Fungsi
Pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang membantu
konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli
diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif[6].
Fungsi
pemahaman yang dimaksud yaitu bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan
pengembangan siswa. Pemahaman ini mencakup[7]:
a. Pemahaman tentang diri
siswa, terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru dan guru pembimbing.
b. Pemahaman tentang
lingkungan siswa (termasuk di dalamnya lingkungan keluarga dan sekolah),
terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru, dan guru pembimbing.
c. Pemahaman tentang
lingkungan yang lebih luas (termasuk di dalamnya informasi pendidikan, jabatan,
pekerjaan, dan atau karir, dan informasi budaya/nilai-nilai), terutama oleh
siswa.
Fokus utama
pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu klien dengan berbagai permasalahannya,
dan dengan tujuan-tujuan konseling. Berkenaan dengan kedua hal tersebut,
pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling
adalah pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh klien sendiri,
dan oleh pihak-pihak yang akan membantu klien, serta pemahaman tentang
lingkungan klien oleh klien.
Pemahaman
masalah oleh individu sendiri merupakan modal dasar bagi pemecahan masalah
tersebut, apabila pemahaman masalah telah tercapai, agaknya pelayanan bimbingan
dan konseling telah menjalankan fungsi pemahaman dengan baik. Pemahaman masalah
siswa sama bergunanya dengan pemahaman tentang individu pada umumnya oleh orang
tua dan guru sebagaimana telah dijelaskan di atas, yaitu untuk kepentingan
berkenaan dengan perhatian dan pelayanan orang tua terhadap anak, dan
pengajaran oleh guru terhadap siswa. Para siswa perlu memahami dengan baik
lingkungan sekolah, dan juga perlu diberi kesempatan untuk memahami berbagai
informasi yang berguna berkenaan dengan pendidikan yang sekarang dijalaninya
dengan pendidikan jenjang selanjutnya dan yang berhubungan dengan pekerjaannya
di kemudian hari.
3.
Fungsi Pengentasan
Fungsi pengentasan adalah Istilah fungsi pengentasan ini dipakai sebagai
pengganti istilah fungsi kuratif atau fungsi terapeutik dengan arti pengobatan
atau penyembuhan. Tidak dipakainya istilah tersebut karena istilah itu
berorientasi bahwa peserta didik adalah orang yang “sakit” serta untuk
mengganti istilah “fungsi perbaikan” yang berkonotasi bahwa peserta didik yang
dibimbing adalah orang “tidak baik atau rusak”[8].
Melalui fungsi
pelayanan ini akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan
yang dihadapi oleh peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha
membantu pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, baik dalam
sifatnya, jenisnya maupun bentuknya. Pelayanan dan pendekatan yang dipakai
dalam pemberian bantuan ini dapat bersifat konseling perorangan ataupun
konseling kelompok.
Fungsi pengentasan berarti juga fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang dialami peserta didik. Jika
fungsi pencegahan dan pemahaman sudah dilaksanakan, namun siswa yang
bersangkutan masih mengalami masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi
pengentasan dan layanan bimbingan dan konseling berusaha untuk memecahkan
masala-masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan
masalah yang dihadapi, baik dalam bentuk jenisnya, sifatnya maupun bentuknya.
Pendekatan yang dipakai dalam pemberian bantuan itu dapat bersifat perorangan
atau kelompok, langsung berhadapan dengan siswa yang bersangkutan, melalui
perantara orang lain misalnya orang tua, ataupun melalui pengubahan lingkungan[9].
Jadi, dalam pelaksanaan fungsi pengentasan bimbingan dan konseling
menganggap bahwa orang yang mengalami masalah itu berada dalam keadaan yang
tidak mengenakkan, sehingga harus diangkat dan dientaskan dari keadaan
tersebut.
·
Langkah-Langkah Pengentasan Masalah
Upaya
pengentasan masalah pada dasarnya dilakukan secara perorangan, sebab setiap
masalah adalah unik. Masalah-masalah yang diderita oleh individu-individu yang
berbeda tidak boleh disamaratakan. Dengan demikian
penanganannya pun harus secara unik disesuaikan terhadap kondisi masing-masing
masalah itu. Untuk itu konselor perlu memilik ketersediaan berbagaibahan
masalah yang beraneka ragam itu.
·
Pengentasan Masalah Berdasarkan Teori Konseling
Masing-masing teori konseling itu dilengkapi dengan teori tentang
kepribadian individu, perkembangan tingkah laku individu yang dianggap sebagai
masalah, tujuan konseling serta proses dan teknik-teknik khusus konseling.
Tujuan teori-teori konseling tersebut tidak lain adalah mengentaskan masalah
yang diderita oleh klien dengan cara yang paling tepat, cermat dan cepat.
Meskipun tujuan umumnya sama, namun dari segi teori prinsip-prinsip dan
unsur-unsur teknik operasional rasional masing-masing teori konseling itu tidak
sama, bahkan ada yang bertolak belakang[10].
4. Fungsi Pemeliharaan dan
Pengembangan
Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada
pada diri individu, baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil
perkembangan yang telah dicapai selama ini. Intelegensi yang tinggi, bakat yang
istimewa, minat yang menonjol untuk hal-hal yang positif dan produktif, sikap
dan kebiasaan yang telah terbina dalam bertindak dan bertingkah laku
sehari-hari, cita-cita yang tinggi dan cukup realistic, kesehatan dan kebugaran
jasmani, hubungan sosial yang harmonis dan dinamis, dan berbagai aspek
positiflainnya dari individu perlu dipertahankan dan dipelihara. Pemeliharaan yang
baik bukanlah sekedar mempertahankan agar hal-hal yang dimaksudkan tetap utuh,
tidak rusak dan tetap dalam keadaan semula, melainkan juga mengusahakan agar
bertambah baik, kalau dapat lebih indah, lebih menyenangkan, memiliki nilai
tambah dari pada waktu-waktu sebelumnya. Pemeliharaan yang demikian itu adalah
pemeliharan yang membangun, pemeliharaan yang memperkembangkan. Oleh karena
itu, fungsi pemeliharaan dan fungsi pengembangan tidak dapat dipisahkan[11].
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, fungsi pemeliharaan dan
pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pengetahuan, kegiatan dan program.
Misalnya disekolah, bentuk dan ukuran meja/kursi murid disesuaikan dengan
ukuran tubuh serta sikap tubuh yang diharapkan. Ventilasi, suhu, bentuk dan
susunan ruang kelas diusahakan agar mereka berada diruang itu merasa nyaman,
betah dapat melakukan kegiatan dengan tenang dan sepenuhnya kemampuan.
Pengaturan, kegiatan dan program-program lain yang mengacu kepada fungsi
bimbingan dan konselingtersebut dapat disusun dan kembangkan dalam jenis dan
jumlah yang bervariasi dengan kemungkinan yang tidak terbatas[12].
Bimbingan dan konseling dapat berfungsi pemeliharaan dan pengembangan,
artinya layanan yang diberikan dapat membantu para siswa dalam emngembangkan
keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan mantap, terpelihara dan
terkembangankannya berbagai potensi positif peserta didik dalam rangka
perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal
yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan.
Dengan demikian diharapkan agar siswa dapat mencapai perkembangan kepribadian
secara optimal.
5. Fungsi Penyaluran
Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu
bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan[13]. Fungsi penyaluran yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian, dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini
konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya didalam maupun diluar
lembaga pendidikan[14].
Dalam fungsi
penyaluran, siswa dibimbing agar mendapatkan kesempatan penyaluran kepribadian,
bakar, minat, hobi yang dimiliki, sehingga dapat dikembangkan. Dalam fungsi
ini, layanan yang dapat dibentuk misalnya menyusun program belajar,
pengembangan bakat dan minat, serta perencanaan kariernya[15].
Melalui fungsi
ini pelayanan bimbingan dan konseling berupaya mengenali masing-masing peserta
didik secara perorangan, selanjutnya memberikan bantuan menyalurkan ke arah
kegiatan atau program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang
optimal.
6. Fungsi
Penyesuaian
Dalam fungsi
ini, layanan bimbingan adalah terciptanya penyesuaian antara siswa dan
lingkungannya. Dengan demikian, timbul kesesuaian antara pribadi siswa dan
sekolah. Kegiatan dalam layanan fungsi ini dapat berupa orientasi sekolah dan
kegiatan-kegiatan kelompok. Fungsi penyesuaian yaitu
fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan
diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif[16].
Melalui fungsi
ini pelayanan bimbingan dan konseling membantu peserta didik memperoleh
penyesuaian diri secara baik dengan lingkungannya (terutama lingkungan sekolah
dan madrasah bagi para peserta didik).
7. Fungsi Adaptasi
Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli,
pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara
tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode
dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan konseli[17].
Dalam hal ini konselor menyesuaikan materi dan yang lainnya dengan kemampuan yang
dimiliki oleh konseli, agar konseli dapat dengan mudah memahami dan mengerti
saat proses konseling itu terjadi. Dalam menyampaikan materi, konselor pasti
membutuhkan metode yang sesuai dengan konseli, oleh karena itu fungsi konseling
sebagai fungsi adaptasi.
8. Fungsi
Perbaikan
Melalui fungsi
ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada peserta didik untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi peserta didik. Bantuan yang diberikan
tergantung kepada masalah yang dihadapi peserta didik[18].
Fungsi
Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga
dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap
konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki
perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau
kehendak yang produktif dan normatif[19].
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi konseling sebagai fungsi
perbaikan adalah untuk memperbaiki kesalahan konseli dimasa lalunya untuk
menjadi yang lebih baik. Sebagai konselor, kita harus memberikan perlakuan yang
sesuai dengan konseli, agar konseli merasa dapat terbantu dengan adanya proses
konseling agar konseli dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
9. Fungsi
Fasilitasi
Fungsi
Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam
diri konseli[20].
Konselor dalam hal berfungsi sebagai fasilitasi adalah mampu memberikan
kemudahan agar konseli dapat memecahkan masalahnya dan mampu mencapai
perkembangan yang optimal. Fungsi fasilitasi berarti memenuhi segala kebutuhan yang
diinginkan oleh konseli agar dapat memecahkan masalah yang dialami oleh
konseli.
10. Fungsi Penyembuhan
Fungsi penyembuhan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah
mengalami masalah baik yang menyangkut masalah pribadi, sosial, belajar, maupun
karier[21].
Fungsi ini juga
harus dilakukan sehingga permasalahan yang ada dapat dihilangkan dan tidak
terulang lagi, memang tidak mudah menyembuhkan sesuatu yang telah terjadi
apalagi telah mendarah daging itu perlu penyembuhan yang sangat lama. Dan ada
juga penyembuhan yang sangat singkat karena permasalahannya bisa diatasi hanya
beberapa hari seperti permasalahan. Contoh:
Andi seorang
siswa SD berkelahi dengan temannya, hanya gara-gara tidak memberikan jawaban PR
Matematika dan Andi merebut buku dari temannya itu dan akan tetapi temannya itu
tidak mau memberikan bukunya kepada andi. Lalu, mereka bertengkar lalu guru BK
memanggilnya dan temannya itu menceritakan kejadiaannya dan seoran guru BK
harus memberi bimbingan kepada Andi bahwa perbuatannya itu tidak baik dilakukan
dan PR itu harus dikerjakan di Rumah. Penyembuhan yang diberikan guru BK adalah
selalu memperhatikan andi agar tidak terjadi seperti permasalahan yang telah
lalu apabila andi mengulanginya lagi maka akan diberikan tugas tambahan.
11. Fungsi Advokasi
Fungsi advokasi
yanitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teradvokasi atau
pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh
potensi secara optimal. Fungsi-fungsi
tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai jenis ayanan dan
kegiatan bimbingan dan di dalam masing-masing fungsi tersebut. Setiap layanan
dan kegiatan bimbingan konseling yang dilaksanakan harus secara langsung
mengacu kepada satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut agar hasil-hasil yang
hendak dicapainya jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi[22].
Fungsi advokasi memberikan pembelaan kepada konseli atau sekelompok konseli
agar konseli mendapakan semangat dan bangkit daam sebuah harapan sehingga
permasalahan yang terjadi tidak menjadikan konseli terpuruk danakan mendapatkan
masalahyang baru. Bentuk pembelaan bukan berarti membenarkan apa yang
dilakukannya itu benar tetapi memberikan pemahaman/pengarahan terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh konseli, sebagai guru yang melayani setiap
permasalahan yang dihadapi oleh konseli harus memberikan pembelaan agar
mendapatkan kenyamanan itu maka dengan mudah menyelesaikan masalah yang ada.
PENUTUP
Layanan konseling adalah suatu pelayanan yang
diberikan kepada
individu, yang mana pelaksanaan layanan konseling ini harus prosfesional,
oleh karena itu konselor harus mempunyai laar belakang pendidikan yang
memadai dan terlebih, sehingga dalam pelaksanaan melaksanakan pelayanan
benar-benar profesional.
individu, yang mana pelaksanaan layanan konseling ini harus prosfesional,
oleh karena itu konselor harus mempunyai laar belakang pendidikan yang
memadai dan terlebih, sehingga dalam pelaksanaan melaksanakan pelayanan
benar-benar profesional.
Fungsi pencegahan adalah fungsi konseling yang menghasilkan kondisi bagi tercegahnya atau terhindarnya konseli
atau kelompok konseli dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang
dapat mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian
tertentu dalam kehidupan dalam proses perkembangannya. Fungsi Pemahaman yaitu
fungsi bimbingan dan konseling yang membantu konseli agar memiliki pemahaman
terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan
norma agama).
Fungsi pengentasan adalah Istilah fungsi pengentasan ini dipakai sebagai
pengganti istilah fungsi kuratif atau fungsi terapeutik dengan arti pengobatan
atau
penyembuhan. Fungsi pemeliharaan
berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada diri individu, baik
hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan yang telah dicapai
selama ini.
Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Fungsi penyesuaian yaitu fungsi
bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri
dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli. Fungsi
Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam
diri konseli. Fungsi penyembuhan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang
telah mengalami masalah baik yang menyangkut masalah pribadi, sosial, belajar,
maupun karier. Fungsi advokasi yanitu fungsi bimbingan dan
konseling yang akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta
didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono dan Boy Soedarmadji. 2012. Psikolgi Konseling. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Hikmawati, Fenti. 2011. Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers.
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suryana, Ermis. 2012. Bimbingan Konseling di Sekolah dan
Madrasah. Palembang: Noer Fikri Offset.
Suryana, Ermis. 2009. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Palembang: CV. Grafika Telindo.
http://chazhy.wordpress.com/2013/02/16/tujuan-dan-fungsi-bimbingan-konseling/
selasa 12 juni 2013
http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2134787-pengertian-layanan-konseling/ 16 juni 2013
http://irvans.blog.stisitelkom.ac.id/2013/01/18/makalah-fungsi-prinsip-serta-asas-bimbingan-dan-konseling/
selasa 12 juni 2013
http://www.referensimakalah.com/2013/06/fungsi-konselor-terhadap-peserta-didik.html selasa 12 juni 2013
[1] http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2134787-pengertian-layanan-konseling/ 16 juni 2013
[2]
Ibid., http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/
[3]Hartono dan Boy
Soedarmadji, Psikolgi Konseling, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,
2012), Hlm. 37
[4]Prayitno dan
Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2004), Hlm. 206
[7]
Ermis Suryana, Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Palembang:
Noer Fikri Offset, 2012), Hlm. 48-49
[11] Ermis Suryana, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Palembang: CV.
Grafika Telindo, 2009), Hlm. 45-46
[22] http://chazhy.wordpress.com/2013/02/16/tujuan-dan-fungsi-bimbingan-konseling/ selasa 12 juni 2013
tolong tinggalkan komentar ya.. thank udah mampir di blog kami..
ReplyDelete